Bali bukan hanya dikenal dengan pesona alam dan budayanya yang mendunia, tetapi juga memiliki kekayaan kuliner yang menggoda lidah. Salah satu makanan khas yang paling ikonik dan banyak diburu wisatawan adalah Babi Guling, hidangan tradisional yang erat kaitannya dengan upacara adat dan kepercayaan masyarakat Hindu Bali. Di tengah perkembangan zaman, Babi Guling telah menjadi sajian populer, baik di perayaan keagamaan maupun sebagai kuliner harian yang mudah dijumpai di warung hingga restoran.
Asal-Usul dan Makna Simbolik
Babi Guling atau dalam bahasa Bali disebut be guling, awalnya adalah makanan https://antadeldorado.com/ persembahan dalam upacara adat seperti piodalan (perayaan pura), odalan, atau pernikahan. Proses penyajiannya tidak sekadar memasak, tetapi merupakan bagian dari ritual dan penghormatan terhadap leluhur. Babi dipilih karena dianggap sebagai hewan yang kuat dan penuh berkah, serta simbol kemakmuran.
Daging babi utuh dibumbui secara menyeluruh, lalu dipanggang (diguling) di atas bara api selama beberapa jam. Proses pemanggangan dilakukan secara manual sambil diputar-putar agar matang merata dan menghasilkan kulit yang garing sempurna. Hal ini juga menjadi cerminan dari dedikasi dan kesabaran masyarakat Bali dalam menyajikan hidangan terbaik sebagai sesaji.
Cita Rasa Khas
Ciri khas utama Babi Guling adalah bumbunya yang meresap hingga ke dalam daging. Bumbu rempah yang digunakan sangat kaya, dikenal dengan istilah base genep, yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, lengkuas, cabai, kemiri, serai, daun jeruk, dan terasi. Campuran ini dioleskan pada bagian luar dan dalam perut babi sebelum dipanggang.
Setelah matang, Babi Guling biasanya disajikan dalam bentuk potongan daging, kulit garing, urutan (sosis Bali), lawar (campuran daging cincang, kelapa, dan rempah), serta nasi putih. Perpaduan rasa gurih, pedas, dan tekstur renyah menjadikan hidangan ini sangat menggugah selera.
Kuliner Rakyat yang Melegenda
Kini, Babi Guling tidak hanya disajikan pada momen sakral, tetapi juga menjadi menu favorit masyarakat lokal maupun wisatawan. Warung Babi Guling terkenal seperti Warung Babi Guling Bu Oka di Ubud, Pak Dobiel di Nusa Dua, atau Men Gede di Denpasar, selalu ramai pengunjung yang ingin mencicipi sensasi rasa khas Bali ini.
Babi Guling bukan sekadar makanan, tetapi juga simbol budaya dan tradisi yang masih lestari hingga kini. Dari dapur-dapur rumah adat hingga restoran modern, Babi Guling tetap menjadi representasi nyata dari kekayaan rasa dan kearifan lokal masyarakat Bali. Jika Anda berkunjung ke Pulau Dewata, mencicipi Babi Guling adalah pengalaman kuliner yang tidak boleh dilewatkan.
Baca Juga: Ayam Geprek Kaki Lima: Murah, Pedas, dan Menggugah Selera